Suzanne Heintz bukan orang aneh, apa yang dilakukan seniman perempuan
ini memang nyeleneh. Direktur Starz Entertainment Group di Englewood,
Colorado, Amerika Serikat itu tinggal bersama keluarganya yang tak
biasa: suaminya Chauncey dan putrinya yang tak pernah tumbuh, Mary
Margaret. Keduanya adalah manekin alias boneka plastik.
Tak hanya itu, selama bertahun-tahun Suzanne bepergian menempuh jarak 16 ribu kilometer di seluruh Amerika Serikat dan dunia -- mengambil foto bahagia bersama orang-orangan yang ia cintai. Semua itu dilakukan demi sebuah proyek seni bertajuk 'Life Once Removed'.
Sebelum dua manekin itu menjadi bagian hidupnya, Suzanne mengaku bosan dan jengah disodori pertanyaan seperti, 'Kapan kau menikah?'. Khususnya dari sang ibu. "Tak ada pria yang sempurna," kata sang ibu padanya 15 tahun lalu, seperti Liputan6.com kutip dari Oddity Central, 6 Maret 2014. "Mudah kok menikah, kau hanya harus memilih seseorang," rayu ibunya.
Dan berkali-kali juga, Suzanne menjawab, "Bu, tak semudah itu. Aku tak bisa keluar, membeli keluarga, dan mewujudkannya."
Tapi justru itu yang ia lakukan.
Suatu ketika saat melewati sebuah toko ritel yang bangkrut, Suzanne terkesima melihat jajaran manekin. Lalu, sebuah ide melintas dalam pikirannya. "Aku bisa membeli keluarga!"
Tak hanya itu, selama bertahun-tahun Suzanne bepergian menempuh jarak 16 ribu kilometer di seluruh Amerika Serikat dan dunia -- mengambil foto bahagia bersama orang-orangan yang ia cintai. Semua itu dilakukan demi sebuah proyek seni bertajuk 'Life Once Removed'.
tas wanita |
Sebelum dua manekin itu menjadi bagian hidupnya, Suzanne mengaku bosan dan jengah disodori pertanyaan seperti, 'Kapan kau menikah?'. Khususnya dari sang ibu. "Tak ada pria yang sempurna," kata sang ibu padanya 15 tahun lalu, seperti Liputan6.com kutip dari Oddity Central, 6 Maret 2014. "Mudah kok menikah, kau hanya harus memilih seseorang," rayu ibunya.
Dan berkali-kali juga, Suzanne menjawab, "Bu, tak semudah itu. Aku tak bisa keluar, membeli keluarga, dan mewujudkannya."
Tapi justru itu yang ia lakukan.
Suatu ketika saat melewati sebuah toko ritel yang bangkrut, Suzanne terkesima melihat jajaran manekin. Lalu, sebuah ide melintas dalam pikirannya. "Aku bisa membeli keluarga!"